Setahun setelah TERAMO 2013 JAKARTA... (Bahasa Indonesia Only)
Ketika saya masuk ke ruang OMK di
Gereja Stasi Sta. Maria Imakulata, Jakarta, saya tidak terkejut. Bertumpuk-tumpuk baju, buku, nametag, alat tulis, spanduk, majalah dinding, dan foto TERAMO 2013
masih di sana. Benda-benda itu kini sudah berdebu, ada yang rusak, ada pula
yang masih bisa dipakai. Saya jadi teringat persis bagaimana fenomena luar
biasa acara tersebut.
Acara yang melibatkan hampir 1000 orang tersebut sudahlewat setahun. Euforia yang didapatkan dari TERAMO 2013 tentu membawa sukacita dan pertumbuhan iman yang turut dirasakan paroki asal tiap peserta. Namun, bagaimana dampaknya? Bagaimana dinamika OMK peserta TERAMO 2013 setelah setahun ini?
TERAMO
2013 ini menjadi salah satu ajang bergengsi yang menyatukan anak muda OMI dari
Jakarta, Kaliori, Banyumas, Cilacap, Balikpapan, Tarakan, Pulau Sapi, Sintang,
dan Sepauk. Tak ayal perlu persiapan yang ekstra untuk menyambut kedatangan
mereka hingga menyediakan santapan rohani yang dibutuhkan mereka. Pasalnya,
TERAMO mengedepankan semangat misioner seperti para Oblat untuk tetap berkarya,
terutama menjadi utusan Allah sesuai tema TERAMO 2013 yang diambil dari Matius
28:19: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku.”
Seluruh
kerja keras panitia dan donatur menjadi perpaduan yang pas untuk menjadi
saluran kebaikan Tuhan demi berlangsungnya acara ini. Lantas, mengapa kita
–baik yang ikut dan tidak ikut secara langsung TERAMO 2013- perlu merenungkan
apa buah nyata dari acara ini? Apakah dana dan keringat yang tercucur hilang
begitu saja setelah kegembiraan yang meluap-luap? Mari kita lihat...
12
orang dari Paroki St. Maria dari Fatima, Penajam, Kalimantan Timur ikut ambil
bagian dalam TERAMO 2013. “Udah banyak perubahan (setelah TERAMO 2013), makin
solid, kompak, seru,” ucap Tirto Patrio, OMK Penajam. Suatu kali, mereka pernah
diajak rekoleksi bersama Paroki Alleluya, Tanah Paser. “Kita sering sharing tentang pengalaman di Jakarta
kemarin, dan kita bagi ilmu yang kita dapat,” ujar Tirto, “Games yang di TERAMO 2013 sering kita mainkan juga kok. Lagu-lagunya kita perkenalkan
kepada adik-adik bina iman.”
Saya
–penulis- diizinkan Tuhan untuk bertemu lagi dengan mereka dalam sebuah temu
akbar OMK OMI distrik Balikpapan dan Penajam. Tidak hanya 12 orang, kali ini
mereka datang dengan jumlah hampir 200 OMK. Bertempat di Waduk Manggar KM 12,
Balikpapan Utara, kami kembali mendengarkan Firman Tuhan dan memuji Nama-Nya. OMK
Kalimantan Timur masih terkenal dengan satu hal: semangat untuk bernyanyi.
Mereka bahkan sampai berteriak, ada yang menari tanpa melihat kiri kanannya,
ada pula yang tertawa bahagia. Sungguh nikmat.
tim pelayanan Jakarta di Waduk Manggar KM 12, Kalimantan Timur |
Dari
Dangkan Silat, Kalimantan Barat, mereka punya cerita yang berbeda. Penulis juga
diizinkan Tuhan pergi mengunjungi saudara-saudari di sana baru-baru ini. Di
Balikpapan, butuh waktu 60 menit dari bandara hingga ke lokasi pertemuan. Namun
di sini, butuh waktu 5 jam untuk sampai ke tempat acara. Selain jarak, medan
tempuh kami sungguh menantang: jalan rusak dan ada yang belum diaspal. Hingga
50 orang yang berangkat menempuh ratusan kilometer itu untuk mengikuti TERAMO
2013, kini yang aktif hanya segelintir. Andriana, seorang peserta yang sekarang
aktif melayani di Dangkan Silat, menyayangkannya. “Yang aktif pun paling ikut
kegiatan rohani, aktif juga kegiatan gereja di stasi,” kata Andriana, “Intinya
memang TERAMO 2013 tidak membuahkan
hasil, bukan karena acaranya, tapi pribadi peserta tersebut. Untuk mengumpulkan
orang-orang yang ikut TERAMO 2013 susah sekali, disebabkan juga karena jarak
kampung/stasi masing-masing.
inilah 'angkot' di Sintang untuk jurusan antar kota. 4 jam di atasnya, telinga penuh dengungan besi bergesek, muka dan rambut penuh debu, perut mual bak ditinju. Puji Tuhan |
tim pelayanan Jakarta bersama umat dan OMK setempat di Gereja Entibab, Kalimantan Barat. |
Di
Jakarta, TERAMO 2013 membuahkan beberapa hal. Angel Ng, seorang pengurus aktif
Legio Ekaristi(LE) di Paroki Trinitas adalah seseorang yang merasakan dampak
TERAMO 2013. “Aku benar-benar dapat sukacita dalam pelayanan dan bisa memahami
bahwa untuk bicara kepada Tuhan tidak hanya lewat doa, tapi bisa lewat pujian,
meditasi, adorasi, sehingga menyanyi tidak asal menyanyi tetapi bisa mendalami
lagi,” tutur Angel. Kini, Angel lebih sering membantu pelayanan di luar LE,
sebut saja BIR(Bina Iman Remaja). “Dengan mengenal satu sama lain dalam sebuah
tim, itu akan membuat acara sukses dan membawa sukacita dalam pelayanan.”
Di
sisi lain, munculah sebuah komunitas baru, yaitu kelompok orkestra. Sejak penampilan
perdananya dalam mengiringi Misa pembukaan dan penutupan TERAMO 2013, orkestra
yang dihimpun dari berbagai OMK wilayah dan luar Paroki Trinitas mendapat
respon positif. “Romo-romo bilang (orkestra ini) harus dilanjutkan,” ucap Hugo
Agoesto, selaku pelatih dan pionir orkestra Trinitas. Orkestra sudah beberapa
kali tampil dalam Misa OMK dan sudah menghimpun kurang lebih 20 anggota. Memang
anggotanya cenderung banyak OMK, tetapi Hugo berharap siapapun yang memiliki
talenta untuk bermain musik dalam orkestra mau bergabung, termasuk yang bukan
OMK. Orkestra sekarang sudah mengadakan latihan rutin setiap Jumat.
Seksi
dokumentasi TERAMO 2013 juga menyanggupi bahwa minat fotografi di paroki kita
cukup tinggi. Sejak dari pameran foto TERAMO 2013, beberapa orang yang ikut
TERAMO 2013 bersama umat mulai berdiskusi tentang sebuah workshop fotografi dasar. “Mentornya ada yang dari ex Teramo juga,”
kata Santoso Lukman, seorang pionir KPC(Komsos Photography Club). Kini, KPC
sudah aktif meliput kegiatan di Trinitas. Sudah ada kegiatan hunting foto rutin, bahkan hingga ke
luar kota.
Mari
kita refleksikan dari beberapa fakta yang terjadi itu. TERAMO 2013 adalah
sebuah semangat, jiwa misioner bahwa zaman sekarang sangat membutuhkan gerakan
utusan Allah. Penulis sama sekali tidak mempermasalahkan berhasil atau tidaknya
TERAMO 2013 dalam jangka panjang. Ada sesuatu yang lebih dari itu.
Sebuah
kategorial –dengan skala yang lebih kecil- juga memiliki visi dan misi dalam
setiap acaranya. Akar dari semua acara itu seharusnya
adalah untuk memuliakan nama Tuhan. Jebakan-jebakan yang disiapkan oleh si
jahat kadang membuat mata hati kita buram. Motivasi dalam pelayanan terkadang
meleset dari memuliakan Tuhan. Mencari kemuliaan untuk diri sendiri? Hanya
ingin berlibur? Hanya ingin menambah teman? Sangat amat harus disesali ketika
ada komunitas yang menghabiskan banyak uang untuk sebuah acara di luar kota dan
buahnya hanya keduniawian.
Matius
7:21-23, “(21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (23)
Pada waktu itulah Aku akan berterus
terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"”
Tuhan sudah memilih kita untuk menjadi pelaku
Firman (bdg. Yak 1:22). Penyegaran dan pembekalan rohani seperti di TERAMO 2013
membuat kita punya kewajiban untuk membagikan lebih! Apakah uang yang kita
keluarkan, waktu yang kita buang, sesi yang kita dengar, semuanya hanya untuk
kesenangan semata?
Jadi apa yang bisa diperbuat terhadap masalah
tersebut? “Tetaplah berdoa” – 1 Tesalonika 5:17. Alangkah baiknya berdoa untuk
semangat pelayanan dan api Roh Kudus yang senantiasa menyala-nyala dalam setiap
hati mereka. Beberapa orang terlihat mundur saat mengalami satu dua serangan
ketika pelayanan. Sungguh, orang-orang seperti itu butuh semangat dan doa dari
kita yang sudah sadar bahwa Roh Kudus yang sudah dicurahkan bagi setiap kita
adalah senjata bagi melawan segala gangguan dalam kehidupan rohani kita.
“Setelah kita cerita tentang TERAMO 2013 di
Jakarta, yang lain jadi semangat untuk ikut TERAMO di Tarakan nanti, “kata
Tirto. Semua tergantung kita. Paulus mengatakan dalam Filipi 1:12-18, bahwa ada
banyak orang melayani dengan motivasi yang salah. “Tetapi tidak mengapa, sebab
bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan
jujur...” – Filipi 1:18. Apakah kita melakukannya dengan hati seorang hamba?
Apakah kita mau semua yang kita lakukan -bukan hanya di TERAMO 2013, tapi semua
pelayanan kita- menjadi sia-sia?
Tetaplah bersemangat dan menjaga hati! Jangan sampai kita jatuh dan lesu lagi, “Kayaknya mereka hanya untuk jalan-jalan ke Jakarta,” kata Andriana menanggapi ‘hilang’nya peserta dari Dangkan Silat itu. Sampai sekarang, pastur-pastur OMI masih merundingkan berapa peserta TERAMO 2015 yang akan diberangkatkan dari Jakarta. Bila terlalu banyak, tidak efisien, bila terlalu sedikit, tidak efektif. Siapapun yang pergi, kita percaya merekalah utusan Tuhan dan akan membagikan buah TERAMO 2015 kepada kita yang di Jakarta. Sekarang, mari kita renungkan, “Apa kita hanya ingin jalan-jalan ke Tarakan?”
why remain steady if spreading a blessing is as easy as clicking?
Berkah Dalem
"Pelayanan bukanlah pelayanan kalau Anda memutuskan untuk berhenti karena kapok, sibuk, takut, malas, dan merasa tidak ada kesempatan. Bisa jadi, apa yang Anda lakukan sebelumnya hanya bersenang-senang dan mengisi waktu luang, sebuah kejayaan duniawi yang tidak ada harganya di surga."
Reviews:
Post a Comment